Repelita Jakarta - Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mengklarifikasi kabar viral terkait mobil dinas berpelat nomor RI 36 yang disebut terlibat dalam insiden di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin. Raffi menegaskan bahwa kendaraan tersebut benar merupakan mobil dinas yang biasa digunakannya, namun saat kejadian ia tidak berada di dalam mobil tersebut.
“Benar adanya bahwa mobil itu adalah kendaraan dinas yang saya gunakan. Namun, pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalamnya karena mobil tersebut sedang dalam perjalanan menjemput saya untuk menghadiri agenda rapat berikutnya,” ujar Raffi dalam pernyataan tertulis di Jakarta.
Raffi menjelaskan lebih lanjut bahwa mobil dinas tersebut sedang mengambil beberapa berkas penting sebelum menjemputnya menuju agenda rapat.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, memberikan keterangan mengenai insiden yang terjadi di Jalan Sudirman-Thamrin pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB. Menurutnya, insiden bermula ketika sebuah truk penambal jalan berhenti di lajur tengah, menyebabkan kendaraan lain di belakangnya terhambat dan memicu kemacetan.
“Saat itu, kendaraan taksi Alphard berusaha menghindar ke kanan, namun di saat bersamaan ada mobil Suzuki Ertiga putih yang juga hendak melaju ke arah yang sama, sehingga hampir terjadi senggolan,” ujar Argo. Insiden ini membuat kendaraan taksi Alphard berhenti lebih lama dan memicu kemacetan lebih parah. Perdebatan sempat terjadi antara pengemudi kedua kendaraan.
Personel Patwal yang bertugas segera mengambil inisiatif untuk melerai dan meminta pengemudi taksi Alphard agar melanjutkan perjalanan. “Namun, saat itu terlihat gestur dari anggota Patwal yang seolah-olah menunjukkan sikap arogan,” tambah Argo.
Polda Metro Jaya menyampaikan permohonan maaf atas gestur yang mungkin dianggap tidak pantas oleh masyarakat. Argo menegaskan pihaknya akan mencari pengemudi taksi Alphard tersebut untuk meminta klarifikasi lebih lanjut. “Jika ada tindakan atau ucapan yang dirasa kurang sopan dari personel Ditlantas, kami akan menjadikannya sebagai bahan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang dalam kegiatan pengawalan berikutnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Raffi Ahmad berharap insiden ini dapat diselesaikan dengan baik dan tidak lagi menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat. “Kami selalu berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat dalam setiap perjalanan dinas,” tutup Raffi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok