Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Perdamaian Usai Demonstrasi, Neni Herlina Kembali Bekerja di Kemendiktisaintek Setelah Pemecatan oleh Menteri Satryo

 

Repelita, Jakarta - Puluhan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggelar aksi demonstrasi di kantor mereka di Senayan, Jakarta, pada Senin (20/1/2025). Demonstrasi ini digelar sebagai bentuk kecaman terhadap dugaan pemecatan pegawai kementerian bernama Neni Herlina oleh Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Namun, dalam perkembangan terbaru, Neni dan Menteri Satryo dikabarkan telah berdamai. Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang, menyampaikan bahwa pertemuan antara Satryo dan pihak-pihak terkait, termasuk Neni dan Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, telah dilaksanakan di rumah dinas Menteri pada pukul setengah 8 malam. Dalam pertemuan tersebut, semua pihak saling menerima dan memaafkan, serta meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan.

Togar menyatakan bahwa perdamaian ini menandai berakhirnya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pegawai Kemendiktisaintek. Neni pun dilaporkan tetap bekerja di kementerian setelah kejadian tersebut.

Togar juga menjelaskan bahwa masalah ini bermula dari adanya kesalahpahaman yang terjadi antara kedua pihak. “Ini adalah masalah miskomunikasi, interkultural, dan persepsi yang biasa terjadi dalam pemekaran organisasi,” katanya.

Sebelumnya, Suwitno, Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, mengungkapkan bahwa masalah di Kemendiktisaintek sudah berlangsung lama, dimulai sejak pergantian pejabat setelah Satryo diangkat sebagai Menteri. Menurut Suwitno, prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek tidak dilakukan dengan cara yang elegan dan adil.

“Neni diperlakukan tidak adil dan dipecat tanpa prosedur yang jelas,” kata Suwitno. Neni sendiri menceritakan bahwa pemecatannya terjadi setelah adanya masalah terkait penggantian meja di ruang kerja Menteri Satryo. Ia menyebutkan bahwa permintaan pergantian meja datang dari istri Satryo, yang kemudian memicu pemecatan tersebut.

Menurut Neni, pemecatan itu dilakukan secara tidak etis dan bahkan diumumkan di depan staf dan anak magang. “Saya disuruh keluar dan pindah ke Kemendikdasmen, saya diminta bawa barang-barang saya,” ujarnya. Neni berharap kejadian ini tidak terulang kembali kepada pegawai lainnya, dan agar pegawai bisa bekerja tanpa rasa ketakutan.

Dalam aksi tersebut, para pegawai membawa spanduk yang berisi protes terhadap Menteri Satryo, salah satunya bertuliskan "Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga". Spanduk lainnya berisi tulisan "Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!"(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved