Repelita Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari dunia politik Indonesia, di mana Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dilaporkan menghadap Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Pertemuan ini memunculkan spekulasi setelah Jokowi dikabarkan berniat untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
Informasi ini pertama kali diunggah oleh akun Twitter @kang___L, yang menyertakan gambar sampul artikel dari Kompas.com. Dalam narasi yang ditulis, Jokowi dikatakan bertanya kepada Muzani, "Saya mau masuk Gerindra, syaratnya apa saja, Pak?" Ahmad Muzani kemudian menjawab dengan menyebutkan tiga syarat, yaitu memiliki SKCK, tidak suka berbohong, dan ijazah yang asli.
Namun, setelah penelusuran lebih lanjut, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menemukan bahwa klaim tersebut tidak dapat dibuktikan dengan informasi kredibel. Foto yang menunjukkan pertemuan Jokowi dengan Muzani sebenarnya membahas soal kondisi politik dan ekonomi Indonesia, bukan terkait keanggotaan Partai Gerindra.
Manipulasi konten oleh akun @kang___L terlihat jelas saat mereka mengubah kalimat asli dalam gambar sampul dari "soal Ekonomi dan Politik" menjadi "Lamaran Menjadi Anggota Partai." Narasi yang sebenarnya dari Kompas.com adalah “Bertemu dengan Sekjen Gerindra, Jokowi Bahas soal Ekonomi dan Politik.”
Unggahan tersebut merupakan bentuk satire, yang menunjukkan bagaimana informasi dapat dimanipulasi untuk tujuan tertentu. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial agar tidak terjebak dalam berita yang tidak akurat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok