"Hotman Paris Soroti Lambatnya Proses Hukum Kasus Lolly dan Nikita Mirzani, Tegaskan Tindak Pidana Serius"

 

Repelita Jakarta - Kasus yang melibatkan Laura Meizani alias Lolly, putri sulung Nikita Mirzani, terus menjadi sorotan publik. Terbaru, pengacara ternama Hotman Paris turut memberikan perhatian pada drama hukum yang melibatkan Lolly, kekasihnya Vadel Badjideh, dan ibunya sendiri, Nikita Mirzani.

Hotman Paris, melalui akun Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial, menyoroti lambatnya proses hukum terkait laporan Nikita Mirzani ke Polres Metro Jakarta Selatan. Ia menekankan bahwa kasus ini menyangkut anak di bawah umur dan seharusnya ditindak tegas.

"Bapak Kapolres Jakarta Selatan, kasus pengaduan laporan polisi dari Nikita terkait putrinya Lolly seluruh masyarakat memperhatikan," ujar Hotman, Minggu (12/1/2025).

Hotman menggarisbawahi bahwa jika terbukti ada hubungan intim antara Lolly dan Vadel, hal itu merupakan tindak pidana serius. "Kalau memang ada hubungan seks, kalau memang ada hubungan intim, antara laki-laki dewasa dengan perempuan di bawah umur itu sudah merupakan tindak pidana yang sangat serius," tegasnya.

Ia juga mempertanyakan alasan di balik tidak adanya penahanan terhadap Vadel hingga saat ini. "Kenapa Bapak Kapolres Jakarta Selatan belum melakukan penahanan? Bapak Kabid Propam Polda Metro Jaya, tolong kasus ini diperiksa, ada apa?" kritik Hotman.

Diketahui sebelumnya, drama berlanjut ketika Lolly kabur dari safe house pada Kamis (9/1/2025) malam saat berada di sebuah puskesmas di Jakarta. Berdasarkan penjelasan Kompol Nurma Dewi, Lolly melarikan diri setelah meminta izin ke toilet. Setelah itu, ia menemui Razman Arif Nasution, pengacara kekasihnya, sebelum tiba di Polres Metro Jakarta Selatan.

Kedatangan Lolly ke Polres bersama Razman disusul oleh laporan hukum dari berbagai pihak. Razman Nasution melaporkan Nikita Mirzani atas dugaan penganiayaan (LP 104). Nikita melaporkan Razman dan AS atas dugaan penganiayaan dan pengeroyokan (LP 105). Lolly melaporkan MB atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan (LP 106). Nikita melaporkan Razman atas dugaan penculikan (LP 107).

Kompol Nurma menegaskan bahwa semua laporan akan diproses secara profesional. "Seluruh laporan yang masuk sedang didalami oleh tim penyidik," ujar Nurma.

Setelah melarikan diri, Lolly mengungkap ketidaknyamanannya tinggal di safe house. Ia menyebut bahwa tempat tersebut dihuni oleh individu dengan latar belakang yang sangat berbeda, seperti pekerja seks komersial, orang dengan gangguan mental, dan penderita HIV. "Disatuin ama open BO, orang gila, sama HIV. Coba siapa yang mau? Mau coba? Silakan," ucapnya dengan nada kesal.

Kini, Lolly dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati untuk memulihkan kondisi psikisnya. "Psikisnya harus kita pulihkan dulu. Oleh karena itu, LM kita titipkan ke RS Polri untuk sementara," tambah Kompol Nurma.

Hotman, yang telah menangani banyak kasus serupa, merasa bahwa kasus ini tidak boleh berlarut-larut. "Sudah banyak saya pegang kasus seperti itu, selalu kena bahwa hubungan intim, hubungan seks antara laki-laki dengan anak di bawah umur kalau terbukti adalah tindak pidana serius," ujarnya. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam proses hukum. "Kenapa kasus ini menggantung terus Bapak Kapolres Jakarta Selatan? Siapa yang ditakutkan?" tanya Hotman dengan nada kritis. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga