Repelita Jakarta - Komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto diduga mencantumkan riwayat pendidikan dan pekerjaan palsu. Hal ini ditemukan setelah adanya ketidaksesuaian antara data yang tercantum di laman resmi PT Pelni.
Kristia, yang dikenal sebagai buzzer atau pendengung sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, diangkat menjadi Komisaris PT Pelni melalui Surat Keputusan Kementerian BUMN Nomor SK-354/MBU/11/2020.
Di laman resmi PT Pelni, tertulis Kristia memiliki riwayat pendidikan sebagai lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan.
Selain itu, ia mencantumkan riwayat pekerjaan sebagai Direktur Program di jaringan Etnikom Network Bens Radio dan General Manager PT Planet Tecno.
Namun, berdasarkan laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Kristia Budiyarto tidak tercatat sebagai alumnus Universitas Hasanuddin.
Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karier Universitas Hasanuddin Abdullah Sanusi mengonfirmasi bahwa Kristia Budiyarto tidak tercatat di data alumni.
Pegiat media sosial, Denny Siregar, menyindir Pelni dan Menteri BUMN Erick Thohir. Ia mengatakan bahwa seharusnya ini menjadi hal yang memalukan ketika terbongkar kebobrokan orang dalamnya.
“Seharusnya @pelni162_ID dan @erickthohir malu ketika terbongkar kebobrokan orang dalamnya yang jadi Komisaris,” tulis Denny Siregar di cuitan X pribadinya pada Jumat (17/1/2025).
Denny juga menyindir keras terkait rasa malu yang hilang dengan mengatakan, “Kecuali emang udah gada malu.”(*)
Editor: 91224 R-ID Elok