Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Blak-blakan Sebut Just Transition Energy Partnership (JETP) Dinilai Gagal oleh Hashim Djojohadikusumo, Banyak Omon-omon

 

Repelita, Jakarta - Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengkritik program Just Transition Energy Partnership (JETP) yang dianggapnya gagal. Program bantuan pendanaan transisi energi senilai US$20 miliar, atau sekitar Rp325,94 triliun, dinilai hanya sebagai omong kosong oleh Hashim.

Hashim bercerita bahwa dirinya sempat bertemu dengan utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS), John Podesta, di Baku, Azerbaijan, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, Podesta menanyakan kelanjutan dari JETP. Namun, Hashim menegaskan bahwa program tersebut gagal, mengingat tidak ada satu dolar pun dari AS yang dikucurkan untuk transisi energi di Indonesia.

"Ya, hibah US$5 miliar. Dalam US$20 miliar ternyata tidak ada. Itu ada khusus dalam JETP itu. US$5 miliar itu akan hibahkan apabila dana tersedia," ungkap Hashim dalam acara ESG Sustainability Forum 2025 pada Jumat (31/1/2025).

Hashim yang juga adik dari Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa ia mengonfirmasi hal ini kepada stakeholder di Indonesia, termasuk PT PLN (Persero). Ia mendapatkan konfirmasi bahwa memang benar tidak ada dana JETP yang masuk ke Indonesia.

"Setelah dicek kapan bisa dihibahkan. 'Siap' mereka bilang oh maaf tidak tersedia. Ini realita Pak. Yang saya dengar dari kawan-kawan PLN. Ya. So, ini saya kira kita jangan harapan ya US$20 miliar," jelas Hashim.

Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PLN, Kamia Handayani, juga membenarkan pernyataan Hashim. Kamia menyebutkan bahwa hingga saat ini, JETP belum memberikan pendanaan konkret untuk proyek transisi energi PLN.

"Memang seperti yang disampaikan oleh Pak Hashim tadi, JETP memang sampai saat ini belum secara konkret ya membiayai proyek dari PLN," kata Kamia.

Namun, berdasarkan catatan Bisnis, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pendanaan transisi energi melalui skema JETP untuk Indonesia telah mencapai US$500 juta atau sekitar Rp7,76 triliun pada Agustus 2024. Pendanaan tersebut berasal dari Uni Eropa dan International Partners Group (IPG), yang dipimpin oleh AS dan Jepang.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa pendanaan tersebut langsung disalurkan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk proyek geothermal.

"Ada dua tuh dari Uni Eropa, sudah dengan SMI, kemudian yang satu lagi dari IPG, dari United States [AS]. Uni Eropa kalau tidak salah US$500 juta," ujar Dadan saat ditemui di Jakarta pada Rabu (21/8/2024). (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved