Repelita Jakarta - Hamas dan Israel saat ini tengah menyepakati adanya gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina. Namun, ada fakta baru di balik itu semua.
Terbaru, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkap percakapan sekitar 15 bulan yang lalu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu. Dia sempat mendesak Netanyahu untuk menghindari pemboman besar-besaran terhadap warga sipil di Gaza.
"Anda tidak bisa mengebom seluruh komunitas ini," kata Biden kepada Netanyahu dalam percakapan singkat setelah perang Gaza meletus pada Oktober 2023, menurut klaim Biden.
Biden mengungkapkan bahwa Netanyahu menanggapi dengan menyebutkan, “Selama Perang Dunia II, AS membom Berlin dan menjatuhkan senjata nuklir.” Biden mengingatkan bahwa itulah alasan PBB didirikan.
Netanyahu membuat argumen yang sah, dengan mengatakan, "Lihat, ini adalah orang-orang yang membunuh rakyat saya." Biden menanggapi, mengatakan bahwa Netanyahu berbicara berdasarkan sudut pandangnya.
Biden telah banyak dikritik karena AS tidak memberikan lebih banyak tekanan pada Netanyahu untuk menghentikan atau mengekang serangan mematikan Israel di Jalur Gaza. Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 47.000 orang dan melukai lebih dari 110.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Serangan Israel juga sering menghantam sekolah, masjid, gereja, dan rumah sakit, yang membuat sebagian besar Gaza tidak dapat dihuni.
"Saya pikir dia (Netanyahu) berada dalam posisi di mana, bahkan sekarang, dibutuhkan banyak keberanian untuk menghadapi koalisi yang dimilikinya, karena mereka dapat memilihnya keluar dari jabatan besok," kata Biden tentang Netanyahu.
Netizen memberi beragam komentar mengenai hal ini. Seorang netizen menulis, "Ini bukan hanya soal politik, ini soal kemanusiaan. Warga Gaza sudah terlalu lama menderita."(*)
Editor: 91224 R-ID Elok