Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Gus Miftah Diapresiasi Sebagai Pemimpin Berjiwa Kesatria, Kiai Imam Jazuli: Keputusan Mundur Sebagai Tindakan Berani

 Respon Ulama Cirebon Soal Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden

Gus Miftah Diapresiasi Sebagai Pemimpin Berjiwa Kesatria, Kiai Imam Jazuli: Keputusan Mundur Sebagai Tindakan Berani

Cirebon, 8 Desember 2024 – Nama KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah kembali mencuri perhatian publik setelah mundur dari posisi sebagai utusan khusus presiden. Keputusan tersebut, menurut Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH Imam Jazuli, mencerminkan sikap ksatria yang langka di tengah dinamika kepemimpinan saat ini.

Kiai Imam Jazuli menekankan bahwa keputusan Gus Miftah untuk mengundurkan diri bukan hanya menunjukkan keberanian, tetapi juga mengingatkan pentingnya integritas dalam kepemimpinan nasional. Ia menyatakan bahwa sikap Gus Miftah bisa disandingkan dengan budaya Samurai Jepang, di mana kehormatan pribadi lebih diutamakan daripada mempertahankan jabatan.

Ia juga mengungkapkan bahwa publik sangat mengapresiasi keberanian Gus Miftah untuk mundur demi menjaga harmoni bangsa. Keputusan ini, menurut Kiai Imam, mengingatkan kita bahwa seorang pemimpin yang sejati tidak diukur dari kesempurnaan, tetapi dari ketulusan dan tanggung jawabnya terhadap rakyat.

"Langkah Gus Miftah adalah contoh pemimpin yang lebih dihormati karena keberaniannya mengakui kesalahan dan meminta maaf secara terbuka," ujar Kiai Imam.

Kiai Imam menambahkan bahwa bangsa ini membutuhkan lebih banyak pemimpin berjiwa kesatria, yang tidak takut untuk mengakui kesalahan dan berani mengambil tindakan yang tepat demi kepentingan rakyat.

Keputusan Gus Miftah untuk mundur kini berada di tangan Presiden Prabowo. Menurut Kiai Imam, baik keputusan yang diterima maupun yang ditolak, semuanya memiliki makna penting dalam menilai karakter pemimpin negeri ini.

Jika permohonan Gus Miftah dikabulkan, Presiden akan memberikan contoh yang kuat tentang pentingnya integritas seorang pemimpin. Namun, jika tidak, maka Presiden akan menunjukkan siapa saja yang sejati dan tulus dalam memperjuangkan bangsa.

"Keputusan ini menunjukkan bahwa keberanian untuk mundur bukan tanda kelemahan, tetapi justru kekuatan seorang pemimpin sejati," kata Kiai Imam.

Bagi Kiai Imam, Gus Miftah telah menjadi simbol keberanian dan ketulusan yang sangat dibutuhkan di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pejabat. Sikap Gus Miftah diharapkan menjadi contoh masa depan Indonesia yang lebih beradab, di mana pemimpin-pemimpin berjiwa besar, dengan hati tulus, dan keberanian untuk bertanggung jawab.(*)


Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved