Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sultan HB X: Menghadapi Demonstrasi Itu Kewajiban Saya, Jika Tak Muncul Justru Salah

 Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat masuk ke dalam Mapolda DIY. (Foto dokumentasi Humas Pemda DIY).

Repelita Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan bahwa menghadapi demonstrasi merupakan bagian integral dari tanggung jawab seorang kepala daerah.

Menurutnya, tindakan terjun langsung untuk menenangkan massa saat aksi unjuk rasa besar-besaran di Mapolda DIY pada 30 Agustus lalu bukanlah tindakan yang berlebihan.

"Jadi, jika saya menghadapi demonstrasi, saya menganggapnya sebagai kewajiban saya, tidak ada yang berlebihan," ujar Sultan saat menghadiri Dialog Kebangsaan di Sasana Hinggil Dwi Abad, Minggu (26/10/2025).

Sultan menjelaskan bahwa berdasarkan undang-undang, pemerintah daerah memiliki sifat otonom, dan gubernur adalah pimpinan atau pembina wilayah.

Sementara itu, Kepolisian atau TNI berperan sebagai pembina teritorial.

"Sehingga yang bertanggung jawab adalah kepala daerah.

Jadi, jika bupati, wali kota, atau gubernur tidak muncul dalam masalah-masalah krusial di mana mereka harus bertanggung jawab, itu adalah kesalahan mereka sendiri, karena undang-undangnya demikian," tegasnya.

Menurut Sultan, justru akan menjadi kesalahan jika seorang kepala daerah tidak turun langsung untuk menenangkan massa saat terjadi kerusuhan.

Dalam kesempatan tersebut, Sultan juga menekankan bahwa kebiasaannya untuk tidak menggunakan patwal maupun turun langsung ke lapangan bukanlah sesuatu yang luar biasa.

"Jika masyarakat melihat sesuatu itu berlebihan, saya hanya mengucapkan terima kasih atau menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa saja.

Jadi, tidak perlu dipersoalkan apakah saya menggunakan patwal atau tidak," katanya.

Terkait dengan kebiasaannya untuk tidak menggunakan patwal saat perjalanan dinas di wilayah DIY, Sultan menyebut bahwa berhenti di lampu merah adalah hal yang biasa dan sesuai dengan aturan.

"Jika lampu merah harus tetap jalan, itu kan melanggar aturan.

Aturannya kan merah, jadi harus berhenti," ujarnya.

Sultan juga menceritakan tentang kebiasaannya membawa tas sendiri ketika bepergian dengan pesawat, yang seringkali dipertanyakan oleh banyak orang.

"Saya pernah ditanya, 'Kenapa, Pak Sultan, kalau Bapak naik pesawat bawa tas sendiri?'

Kalau yang lain kan membawa ajudan, membawa rombongan.

Saya mau pergi sendiri, membawa tas sendiri, kok dipermasalahkan segala macam.

Bagi saya, itu biasa saja, masa harus menitip orang lain, kan tidak begitu," ujarnya.

Dialog Kebangsaan tersebut juga dihadiri oleh Mantan Menkopolhukam Mahfud MD, sejumlah seniman seperti Butet Karterdjasa dan Soimah, para kepala daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta jurnalis senior. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved