Repelita Jakarta - Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi, melontarkan kritik terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM terkait pernyataannya soal sumber air kemasan Aqua.
Islah menilai bahwa sebelum menyalahkan perusahaan air minum, pemerintah daerah seharusnya melakukan introspeksi terhadap kegagalan negara dalam menyediakan akses air bersih bagi masyarakat.
Melalui akun X https://x.com/islahbahrawi pada Sabtu, 25 Oktober 2025, Islah menulis: Sebelum menyalahkan pabrik air kemasan, si konten kreator, eh Gubernur, harusnya sadar bahwa negara ini sejak lama gagal menyediakan air bersih bagi rakyatnya.
Ia menambahkan bahwa negara kalah bersaing dengan merek air minum dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar rakyat.
Dalam unggahan yang sama, Islah menyampaikan: Untuk kebutuhan tenggorokan rakyat yang paling pokok pun, negara ini dikalahkan oleh galon isi ulang.
Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi melakukan kunjungan kerja ke fasilitas produksi Aqua di Subang pada Senin, 20 Oktober 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Dedi sempat mempertanyakan asal sumber air yang digunakan oleh perusahaan, karena selama ini ia mengira air tersebut berasal dari mata air pegunungan.
Saat berdialog dengan pihak pabrik, Dedi mendapatkan penjelasan bahwa air yang digunakan berasal dari sumur bor dalam yang mengambil air tanah, bukan dari permukaan atau mata air.
Dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube KDM pada Rabu, 22 Oktober 2025, Dedi menyampaikan keterkejutannya atas informasi tersebut.
Ia mengatakan: Artinya di dalam pikiran saya bahwa ini dikira oleh saya airnya adalah air mata air. Karena namanya air pegunungan, kan? Yang satu air mata air, bukan? Yang 60 juga air bawah tanah. Berarti di bor.
Dedi juga mempertanyakan dampak pengambilan air tanah terhadap kondisi geologis, termasuk potensi pergeseran tanah dan risiko longsor.
Ia menyampaikan: Nggak akan ngefek pada pergeseran tanah? Ini kan airnya di bor. Dikira oleh saya air permukaan. Air permukaan itu air sungai atau air dari mata air. Oh, jadi ini bukan air mata air, ya? Tanah dalam. Berarti kategorinya sumur pompa dalam.
Pihak perusahaan menjelaskan bahwa sumur bor yang digunakan memiliki kedalaman lebih dari 100 meter dan telah melalui proses perizinan serta kajian teknis.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
