Repelita Yogyakarta - Mahfud MD menyampaikan bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta keluarga Keraton Yogyakarta merupakan sosok yang sangat terbuka untuk berdiskusi dan berdialog.
Ia menuturkan bahwa Permaisuri Keraton, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, bahkan mengetahui makanan favoritnya, yaitu lodeh, serta mampu menjelaskan asal-usul berbagai buah dan minuman khas Yogyakarta.
Bahkan Bu Ratu tahu lodeh kesukaannya Pak Mahfud, tahu beliau. Beliau bisa menerangkan berbagai buah dari sini, kopi ini dari sini, kopi ini teh ini bisa menjelaskan beliau, ujar Mahfud MD dalam acara Dialog Kebangsaan untuk Indonesia Damai di Sasono Hinggil Dwi Abad, Kota Yogyakarta, Minggu, 26 Oktober 2025.
Mahfud juga mengungkap bahwa dirinya sempat terkejut ketika diminta langsung oleh Sultan untuk menjadi bagian dari Parampara Praja, sebuah dewan pertimbangan atau penasihat Sultan yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Keistimewaan.
Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Sultan saat menemui Mahfud di kampus, dan awalnya ia diminta menjadi anggota sebelum akhirnya menjabat sebagai Ketua Parampara Praja.
Itu cerita saya oleh beliau diminta menjadi anggota Parampara Praja, anggota dulu. Itu semacam dewan pertimbangan teman diskusi Ngarso Dalem sesuai dengan UU Keistimewaan, katanya.
Mahfud mengaku sempat merasa heran karena dirinya berasal dari Madura, bukan dari Jawa, namun tetap dipercaya untuk menduduki posisi tersebut.
Nah, di situ saya kaget. Ini kan Keraton Yogya, masa Dewan Penasihatnya orang Madura. Saya orang Madura. Di situ saya takjub. Ini ke-Indonesiaan yang ditunjukkan Ngarso Dalem, katanya.
Ia menyampaikan bahwa bersama Sri Sultan, dirinya semakin memahami nilai-nilai budaya Yogyakarta yang dijaga melalui tradisi dan warisan Keraton.
Meski pun dikatakan warisan feodal, tapi sebenarnya warisan budaya. Feodalisme sebagai budaya menjaga kerukunan, kesantunan, kehalusan budi, dan sebagainya, katanya.
Mahfud juga menegaskan bahwa struktur politik di Yogyakarta sangat demokratis dan telah melahirkan banyak tokoh pejuang demokrasi di Indonesia.
Inilah kota yang sangat banyak melahirkan pejuang-pejuang demokrasi, tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta telah berkali-kali menerima penghargaan sebagai penyelenggara demokrasi terbaik dari Kemenkopolhukam.
Sejak jauh sebelum saya jadi Menkopolhukam, bebernya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

