Repelita Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan sindiran keras kepada para pejabat yang masih nekat melakukan korupsi secara terang-terangan di pemerintahan saat ini.
Sindiran itu dilontarkan saat Prabowo memberikan sambutan dalam peringatan Hari Buruh Internasional di silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Ia menegaskan bahwa tidak akan ada tempat bagi para pencuri uang rakyat di bawah kepemimpinannya.
Prabowo berkomitmen untuk memberantas habis para pelaku korupsi.
Meski begitu, Prabowo mengakui bahwa tugas tersebut tidak mudah.
Setiap hari ia mengaku menerima berbagai ejekan dan ancaman.
"Tapi saya tidak gentar. Saya sudah katakan saya rela, saya ikhlas mati untuk bangsa dan rakyat saya," ucap Prabowo saat memberikan sambutan.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengingatkan para pejabat yang masih mencari keuntungan pribadi dari jabatannya untuk segera berhenti.
Ia meminta mereka menghentikan tindak korupsi sebelum aparat penegak hukum turun tangan.
"Kalian, kalian yang di dalam lembaga-lembaga pemerintah, kalian digaji oleh rakyat. Saya katakan hentikan korupsimu! Hentikan, hentikan kalian mencuri uang rakyat! Hentikan! Dan saya minta dihentikan secepat-cepatnya!" tegas Prabowo.
Ia mengklaim sudah mengetahui berbagai celah dan siasat para koruptor.
Karena itu, Prabowo berjanji akan menarik seluruh aset yang telah dicuri koruptor untuk dikembalikan kepada negara.
Aset tersebut, kata Prabowo, akan digunakan demi kesejahteraan rakyat.
"Sumber-sumber produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Itu perintah Undang-undang," kata Prabowo.
Pada momen May Day ini, Prabowo menyatakan dukungannya terhadap percepatan pengesahan Undang-undang Perampasan Aset.
UU tersebut selama ini diperjuangkan oleh kaum buruh.
"Enak aja, udah nyolong enggak mau kembalikan aset. Gue tarik aja lah itu. Setuju? Bagaimana, kita teruskan? Kita teruskan perlawanan terhadap koruptor?" teriak Prabowo.
Pernyataan itu disambut riuh dan tepuk tangan dari para buruh.
Sebelumnya, ribuan buruh dari berbagai daerah di Indonesia memadati silang Monas, Jakarta Pusat, dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025.
Para buruh datang dengan beragam moda transportasi, seperti bus, angkot, hingga sepeda motor.
Mereka membawa bendera federasi masing-masing.
Bendera itu dikibarkan saat konvoi maupun saat berada di area panggung utama.
Sejumlah musisi seperti Tipe X, Om Adela, dan Wika Salim turut memeriahkan acara.
Para buruh terlihat antusias menikmati hiburan meski cuaca panas menyengat.
Mereka tetap berdiri di depan panggung utama, menunggu momen sambutan Presiden Prabowo.
Selain Prabowo, tokoh lain yang turut hadir antara lain Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan jajaran menteri dari Kabinet Merah Putih.
Dalam sambutannya, Said Iqbal menekankan bahwa May Day bukan sekadar hari libur.
Menurutnya, Hari Buruh adalah momen perjuangan untuk menuntut keadilan bagi pekerja.
Ia menyinggung sejarah peristiwa berdarah di Chicago, saat buruh tewas ditembak karena menuntut waktu kerja yang manusiawi.
Said mengatakan bahwa buruh Indonesia membawa enam isu utama dalam aksi May Day tahun ini.
Keenam isu itu adalah penghapusan outsourcing, pembentukan satgas PHK, kenaikan upah buruh, pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang baru, pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), dan pemberantasan korupsi di Indonesia.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok