Wamensesneg Bela Gibran Soal Tugas Monolog: Pidato dan Sambutan Memang Bagian dari Job Description Wapres

 

Repelita Jakarta - Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Setya Utama membela pernyataan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tentang monolog sebagai bagian dari tugasnya.

Pernyataan ini menanggapi kritik yang beredar di masyarakat mengenai aktivitas publik Gibran.

"Memberikan pidato dan sambutan memang termasuk dalam job description wakil presiden," tegas Setya dalam konferensi pers.

Dia menjelaskan bahwa tugas wakil presiden tidak hanya terbatas pada rapat-rapat resmi.

Gibran sebelumnya mendapat sorotan karena menyebut aktivitasnya banyak berisi monolog di berbagai acara.

Beberapa kalangan menilai pernyataan tersebut menunjukkan ketidaktahuan Gibran tentang tugas pokoknya.

Wamensesneg menegaskan bahwa semua kegiatan Gibran telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Setiap pidato dan kehadiran di acara publik sudah melalui koordinasi dengan presiden," jelasnya.

Pakar ketatanegaraan dari Universitas Indonesia, Prof. Maria Farida, membenarkan pernyataan Wamensesneg.

"Memang benar bahwa representasi dan public speaking merupakan bagian dari tugas wakil presiden," ujarnya.

Namun, Maria menambahkan bahwa substansi pidato harus mencerminkan kebijakan pemerintah.

Data dari Sekretariat Wapres menunjukkan Gibran telah menghadiri 47 acara publik dalam tiga bulan terakhir.

Sebagian besar acara tersebut berupa pidato, sambutan, dan kunjungan kerja.

Politikus Partai Golkar Nurdin Halid mendukung penuh aktivitas Gibran.

"Wapres muda perlu diberi ruang untuk belajar memimpin," katanya.

Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung mengkritik gaya komunikasi Gibran yang dianggap kurang substansial.

"Public speaking bukan sekadar monolog, tapi harus ada dialog dengan rakyat," tegas Rocky.

Setya Utama memastikan bahwa Gibran terus belajar meningkatkan kualitas kinerjanya.

"Proses pembelajaran seorang pemimpin itu bertahap," pungkas Wamensesneg.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga