Repelita Jakarta – Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, kini tengah menghadapi dakwaan korupsi terkait dengan carikan pekerjaan untuk menantunya.
Kejaksaan Distrik Jeonju mendakwa Moon atas tuduhan menerima suap berupa fasilitas pekerjaan bagi menantunya di sebuah maskapai penerbangan.
Menurut jaksa, menantu Moon yang bernama Seo, yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman di industri penerbangan, diangkat menjadi direktur eksekutif di Thai Eastar Jet pada tahun 2018.
Penunjukan tersebut menimbulkan kecurigaan adanya intervensi dari Moon Jae-in. Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa Seo menerima total 223 juta won (sekitar Rp 2,5 miliar) sebagai gaji dan biaya relokasi dari maskapai tersebut antara Juli 2018 hingga April 2020.
Jaksa menduga bahwa fasilitas tersebut merupakan bentuk suap kepada Moon yang saat itu masih menjabat sebagai presiden.
Kasus ini menarik perhatian publik internasional, mengingat Moon Jae-in dikenal sebagai sosok yang mempromosikan transparansi dan anti-korupsi selama masa pemerintahannya.
Ustaz Hilmi Firdausi turut memberikan komentar terkait kasus ini. Dalam akun media sosialnya, Hilmi menyindir bahwa jika seorang mantan presiden bisa terlibat dalam kasus seperti ini, maka tidak heran jika praktik serupa terjadi di negara lain.
Sindiran tersebut mendapat berbagai tanggapan dari warganet. Penyelidikan terhadap Moon Jae-in ini juga menimbulkan spekulasi politik.
Beberapa pihak menduga bahwa kasus ini bermotif politik, dengan tujuan untuk melemahkan posisi pemerintahan saat ini.
Namun, hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak berwenang mengenai tuduhan tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok