Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kritik Ray Rangkuti Soal Kenaikan Citra Positif KPK: Banyak Kasus Politik, Bukan Hukum

 Masyarakat Tak Peduli Asal Usul Capres, Ray Rangkuti Sebut Calon Presiden  Dipilih Karena Hal Ini - Tribunjabar.id

Repelita Jakarta - Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, mengaku bingung dengan hasil survei yang menunjukkan peningkatan citra positif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, KPK saat ini lebih banyak dikaitkan dengan 'kasus politik' daripada kasus besar yang melibatkan kerugian negara yang signifikan.

"Anggota KPK yang sekarang ini kan belum kerja, kok tiba-tiba tingkat kepuasan dan kepercayaan meningkat drastis ke mereka," kata Ray, Ahad (25/1/2025).

Pernyataan ini disampaikan Ray menanggapi polemik terkait hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan kenaikan citra positif KPK. Hasil survei ini menuai kritik dari para pengamat hukum dan politik. Ray menilai KPK lebih banyak terlibat dalam kasus politik daripada mengungkap kasus hukum. Salah satunya adalah kasus Hasto Kristiyanto yang dinilai lebih bernuansa politik.

"Jadi kalau tiba-tiba meningkat kepercayaan kepada KPK, saya juga angkat tangan. Saya tidak paham bagaimana menjelaskannya," lanjut Ray.

Dalam konteks pemberantasan hukum, Ray menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) lebih aktif dalam mengungkap kasus-kasus besar dengan kerugian negara yang signifikan. “Tapi kok penghargaan publiknya malah ke KPK bukan ke Kejaksaan. Mana ada kasus di atas Rp10 miliar yang ditangani KPK sekarang?" ungkapnya.

Ray tidak meragukan metodologi yang digunakan Litbang Kompas. Namun, dia mempertanyakan mengapa masyarakat masih kurang informasi mengenai kinerja KPK. "Apa yang dilakukan KPK?" tanya Ray.

Dalam temuan Litbang Kompas yang dipublikasikan pada 24 Januari 2025, citra positif KPK mengalami kenaikan signifikan, dari 60,9 persen pada September 2024 menjadi 72,6 persen pada Januari 2025. Dalam survei ini, KPK menjadi lembaga penegak hukum dengan citra positif tertinggi, mengalahkan Kejaksaan (70 persen), Mahkamah Konstitusi (69,1 persen), Mahkamah Agung (69 persen), dan Polri (65,7 persen). (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved