Repelita Jakarta - Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, mengaku bingung dengan hasil survei yang menunjukkan peningkatan citra positif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, KPK saat ini lebih banyak dikaitkan dengan 'kasus politik' daripada kasus besar yang melibatkan kerugian negara yang signifikan.
"Anggota KPK yang sekarang ini kan belum kerja, kok tiba-tiba tingkat kepuasan dan kepercayaan meningkat drastis ke mereka," kata Ray, Ahad (25/1/2025).
Pernyataan ini disampaikan Ray menanggapi polemik terkait hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan kenaikan citra positif KPK. Hasil survei ini menuai kritik dari para pengamat hukum dan politik. Ray menilai KPK lebih banyak terlibat dalam kasus politik daripada mengungkap kasus hukum. Salah satunya adalah kasus Hasto Kristiyanto yang dinilai lebih bernuansa politik.
"Jadi kalau tiba-tiba meningkat kepercayaan kepada KPK, saya juga angkat tangan. Saya tidak paham bagaimana menjelaskannya," lanjut Ray.
Dalam konteks pemberantasan hukum, Ray menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) lebih aktif dalam mengungkap kasus-kasus besar dengan kerugian negara yang signifikan. “Tapi kok penghargaan publiknya malah ke KPK bukan ke Kejaksaan. Mana ada kasus di atas Rp10 miliar yang ditangani KPK sekarang?" ungkapnya.
Ray tidak meragukan metodologi yang digunakan Litbang Kompas. Namun, dia mempertanyakan mengapa masyarakat masih kurang informasi mengenai kinerja KPK. "Apa yang dilakukan KPK?" tanya Ray.
Dalam temuan Litbang Kompas yang dipublikasikan pada 24 Januari 2025, citra positif KPK mengalami kenaikan signifikan, dari 60,9 persen pada September 2024 menjadi 72,6 persen pada Januari 2025. Dalam survei ini, KPK menjadi lembaga penegak hukum dengan citra positif tertinggi, mengalahkan Kejaksaan (70 persen), Mahkamah Konstitusi (69,1 persen), Mahkamah Agung (69 persen), dan Polri (65,7 persen). (*)
Editor: 91224 R-ID Elok