Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Politik Nasional Bergeser: Sinyal Kuat Oligarki Tinggalkan Jokowi Hingga Aguan Bongkar Peran Jokowi di IKN

Aguan buka-bukaan sola IKN Jokowi

Jakarta, 11 Desember 2024 - Pemilik Agung Sedayu Group, Aguan, membuat pernyataan mengejutkan dalam wawancaranya dengan Tempo terkait proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Aguan mengungkapkan bahwa keterlibatan para taipan dalam proyek tersebut bukan semata-mata inisiatif bisnis, tetapi merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Aguan, para taipan diminta untuk berinvestasi di IKN demi menjaga nama baik Jokowi.

“Kami harus menyelamatkan wajah presiden,” ujar Aguan dalam wawancaranya.

Pernyataan ini memunculkan pertanyaan tentang hubungan oligarki dengan Jokowi dan bagaimana dinamika politik dan ekonomi akan berubah setelah Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Aguan menegaskan bahwa dukungan para taipan kepada Jokowi cenderung pragmatis, mengikuti pola hubungan bisnis dan kekuasaan yang sering kali berbasis kepentingan ekonomi.

“Watak pebisnis seperti kami adalah mengikuti siapa yang sedang berkuasa. Ketika kekuasaan itu beralih, kami juga harus menyesuaikan diri,” imbuh Aguan.

Pernyataan Aguan muncul di tengah situasi politik yang memanas, seperti kekalahan pasangan Ridwan Kamil dan Suswono dalam Pilkada Jakarta. Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno, yang diusung oleh PDIP, berhasil memenangkan pemilihan tersebut dalam satu putaran.

Kekalahan ini menunjukkan bahwa Jokowi mulai kehilangan pengaruh politik di Jakarta, yang merupakan pusat ekonomi utama Indonesia.

Meski Jokowi masih memiliki pengaruh di beberapa daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, hasil ini menunjukkan bahwa upayanya untuk tetap relevan di panggung politik nasional semakin sulit.

Beberapa pengamat politik menilai, pernyataan Aguan dapat menjadi indikator awal pergeseran konfigurasi kekuasaan di Indonesia.

Selain kehilangan pengaruh di Jakarta, posisi Jokowi di tingkat nasional mulai diragukan oleh sebagian kalangan.

Ketika para taipan seperti Aguan berbicara tentang strategi bisnis yang melibatkan pemerintahan Jokowi, hal itu menunjukkan bahwa mereka tidak lagi merasa terikat untuk menjaga relasi tersebut.

Sementara itu, dukungan oligarki sekarang mulai beralih kepada Presiden Prabowo Subianto.

Beberapa proyek besar yang melibatkan taipan, seperti pengelolaan reklamasi di pantai utara Jakarta dan pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk, diperkirakan akan mengikuti dinamika politik yang baru.

Namun, proyek IKN tetap menjadi salah satu warisan penting Jokowi yang masih menarik perhatian banyak pihak.

Tanpa dukungan penuh dari oligarki dan pemerintahan yang baru, keberlanjutan proyek tersebut menghadapi risiko mangkrak.

Bagi Jokowi, perubahan ini menandai fase baru dalam perjalanan politiknya.

Setelah meninggalkan Istana, ia masih mencoba mempertahankan pengaruh melalui tokoh-tokoh dekatnya di pemerintahan dan partai politik.

Namun, seperti yang disampaikan Aguan, “Segala sesuatu ada masanya.”

Dengan pergeseran kekuasaan yang terjadi di ibu kota dan semakin berkurangnya dukungan oligarki, masa depan politik Jokowi kini berada di persimpangan.

Akankah ia mampu menjaga relevansi atau harus menerima kenyataan bahwa perannya di panggung nasional semakin memudar?(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved