Jokowi Mustahil Bisa Cawe-cawe dengan Prabowo

 

Jakarta, 11 Desember 2024 - Gelagat Presiden Joko Widodo yang sering bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dinilai tidak dimaksudkan untuk campur tangan dalam urusan politik. Pertemuan yang cukup intens antara kedua pemimpin tersebut tidak dapat langsung ditafsirkan secara negatif.

Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dadang Rahmat, menyatakan bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo bukanlah tentang pengaruh atau campur tangan politik.

“Kita melihatnya biasa, dan tidak dipandang selalu soal dipengaruhi atau terpengaruhi, cawe-cawe gitu ya,” ujar Dadang saat dihubungi media, Rabu, 11 Desember 2024.

Menurut Dadang, Prabowo sebagai Presiden yang menjabat setelah Jokowi, memiliki karakter kepemimpinan yang tidak mudah dipengaruhi oleh pihak manapun.

“Saya juga punya keyakinan bahwa setiap jabatan, setiap presiden itu kan ada masanya, setiap masa ada presidennya,” kata Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad tersebut.

Dadang menambahkan bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo menunjukkan adanya hubungan personal yang cukup kuat di antara keduanya.

“Kalau saya malah memandangnya relasi politik tidak hanya presiden, bisa jadi gubernur kepada mantan gubernurnya, rektor kepada mantan rektornya, gitu ya. Itu dalam konteks silaturahmi secara personal atau berkaitan dengan tugas dan fungsi jabatannya, itu menurut saya baik,” tuturnya.

Dia juga menegaskan bahwa kepentingan politik negara tidak hanya terbatas pada masa jabatan seorang presiden, tetapi merupakan kepentingan bangsa yang berkelanjutan.

“Baik artinya, kita tahu bahwa bangsa ini merupakan continuous nation interest. Jadi kepentingan politik negara itu kan tidak hanya terbatas pada masa jabatan presiden saja,” tandas Dadang.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga