Repelita Medan- Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia wilayah Sumatera Utara, Rianda Purba, mengkritik tajam penanganan pascabencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
Ia menilai bantuan yang disalurkan pejabat tinggi hanya bersifat sesaat dan penuh gaya.
“Saat kemarin kita lihat banyak pejabat turun, itu ramai helikopter lalu lalang memberikan bantuan, tapi pasca itu, tidak ada lagi, masyarakat kelaparan lagi,” katanya dalam program Bola Liar KompasTV pada Jumat, 5 Desember 2025.
Rianda Purba juga menyoroti kelangkaan bahan bakar minyak yang semakin memperburuk penderitaan warga terdampak.
Menurutnya, banyak oknum memanfaatkan situasi dengan menjual BBM pada harga yang sangat tinggi sehingga memicu kemarahan masyarakat.
“Yang kendala adalah kelangkaan BBM juga turut menyertai dari proses ini, bahkan banyak pihak itu menjual dengan harga yang sangat tinggi, bagaimana kondisinya, ini (membuat rakyat) makin marah,” ujarnya.
Menanggapi kritik tersebut, Pelaksana Tugas Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Telisa Aulia Falianty, menyatakan bahwa pemerintah pusat telah bergerak cepat mengoordinasikan penyediaan BBM di seluruh wilayah bencana Sumatera.
Ia mengaku telah memerintahkan timnya untuk langsung berkoordinasi dengan Pertamina guna memastikan kelancaran distribusi bahan bakar.
Tidak hanya dengan Pertamina, pemerintah juga bersinergi dengan Bulog untuk menjamin ketersediaan beras serta dengan PLN untuk memulihkan pasokan listrik.
“Jadi kami terus untuk menyinergikan agar penanganan segera kita lakukan,” ucap Telisa dalam kesempatan yang sama.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
