Repelita Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi resmi melimpahkan berkas perkara dugaan suap proyek pembangunan rumah sakit daerah Kolaka Timur kepada jaksa penuntut umum pada Jumat 5 Desember 2025.
Empat tersangka yang siap disidangkan di Pengadilan Tipikor adalah Bupati Kolaka Timur nonaktif Abdul Aziz, orang kepercayaannya Yasin, Pejabat Pembuat Komitmen Ageng Dermanto, serta perwakilan Kementerian Kesehatan Andi Lukman Hakim.
Juru bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan jaksa segera menyusun surat dakwaan sebelum kasus dilimpahkan ke pengadilan untuk segera disidangkan.
Sementara itu, dua tersangka lain yaitu ASN Kementerian Kesehatan Hendrik Permana dan Direktur Utama PT Griksa Cipta Aswin Griksa masih dalam proses penyidikan lanjutan.
Kasus bermula dari operasi senyap KPK pada 7 Agustus 2025 yang mengamankan 12 orang, diikuti penangkapan Abdul Aziz sehari setelahnya saat ia berada di Makassar usai Rakernas Partai NasDem.
Penyidik menemukan skema suap untuk mengamankan Dana Alokasi Khusus yang nilainya melonjak drastis dari Rp47,6 miliar menjadi Rp170,3 miliar untuk proyek RSUD Kolaka Timur.
Yasin diduga menyerahkan uang muka Rp50 juta kepada Hendrik Permana dan Rp400 juta kepada Ageng Dermanto demi kelancaran pengurusan anggaran di tingkat pusat.
Sepanjang Maret hingga Agustus 2025, Yasin menerima aliran dana Rp3,3 miliar dari pihak swasta yang sebagian besar dialirkan kembali sebagai suap kepada pejabat terkait.
KPK mengamankan barang bukti uang tunai Rp977 juta dari tangan Yasin serta Rp365 juta dari Aswin Griksa saat operasi tangkap tangan digelar.
Perkara ini menunjukkan praktik kolusi berlapis antara kepala daerah, pejabat pembuat komitmen, ASN kementerian, hingga kontraktor swasta demi meraup keuntungan dari anggaran negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
