Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Makna di Balik Hadiah Bunga Anggrek Merah Putih Megawati untuk Ulang Tahun ke-74 Presiden Prabowo


 Repelita Jakarta - Momen ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo Subianto pada 17 Oktober 2025 menjadi perhatian publik karena kehadiran kejutan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Megawati tidak hanya mengirimkan ucapan selamat, tetapi juga memberikan hadiah berupa bunga anggrek merah putih dan bunga papan yang dikirim langsung saat rapat Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan berlangsung.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan bahwa kejadian itu berlangsung di sela-sela rapat internal partai.

Saat rapat tengah berjalan, Megawati menelepon dan memberitahukan bahwa dirinya mengirimkan bunga kepada Presiden Prabowo sebagai bentuk ucapan selamat ulang tahun.

Menurut Hasto, momen itu terjadi secara spontan dan disambut penuh kehangatan oleh jajaran partai.

Bunga anggrek merah putih yang dikirimkan Megawati disebut bukan sekadar simbol sopan santun, melainkan memiliki makna nasionalisme dan kebersamaan yang kuat.

Warna merah putih pada bunga itu menggambarkan semangat cinta tanah air serta komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan yang menjadi dasar perjuangan bangsa Indonesia.

Melalui simbol tersebut, Megawati ingin menunjukkan bahwa hubungan antar tokoh bangsa tetap harus berlandaskan rasa hormat dan persaudaraan, meskipun terdapat perbedaan pandangan politik.

Hasto menambahkan bahwa bunga anggrek memiliki kaitan historis dengan sosok Bung Karno, Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia.

Ia menjelaskan, pada masa kepemimpinan Bung Karno, anggrek sering dijadikan simbol persahabatan dan penghormatan dalam diplomasi dengan tokoh-tokoh dunia.

Tradisi memberi bunga anggrek, lanjut Hasto, mencerminkan warisan nilai luhur dari Bung Karno yang menekankan pentingnya hubungan antarmanusia berdasarkan rasa saling menghargai.

Karena itu, pemberian bunga anggrek dari Megawati kepada Prabowo bukan sekadar gestur politis, melainkan bentuk kelanjutan dari tradisi diplomasi dan kebudayaan yang diwariskan oleh ayahandanya.

Gestur ini juga dipandang sebagai pesan moral bahwa politik kebangsaan harus tetap mengedepankan etika, kehangatan, dan semangat persaudaraan dalam menjaga persatuan nasional.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved