Repelita Paris - Kepolisian Perancis berhasil menangkap dua pria yang diduga terlibat dalam aksi perampokan perhiasan mahkota di Museum Louvre, Paris, setelah hampir sepekan melakukan penyelidikan intensif.
Penangkapan dilakukan pada Sabtu 25 Oktober 2025 malam di kawasan Seine-Saint-Denis, wilayah pinggiran di utara Paris.
Salah satu dari tersangka diketahui sedang bersiap menaiki pesawat saat diamankan oleh aparat, sebagaimana dilaporkan sejumlah media lokal.
Kedua pria tersebut memiliki riwayat kriminal dan pernah terlibat dalam kasus perampokan sebelumnya.
Saat ini, mereka tengah menjalani proses pemeriksaan selama 96 jam oleh tim penyidik kepolisian.
Jaksa Paris, Laure Beccuau, membenarkan bahwa operasi penangkapan dilakukan oleh unit khusus brigade anti-geng.
Ia menyayangkan adanya kebocoran informasi terkait operasi tersebut karena berpotensi mengganggu jalannya penyelidikan besar yang melibatkan lebih dari 100 personel.
Tim penyidik bekerja untuk memulihkan perhiasan yang dicuri dan menangkap seluruh pelaku.
Kasus ini bermula dari aksi pencurian yang terjadi pada siang hari di pekan sebelumnya.
Para pelaku disebut menggunakan tangga mekanis untuk mencapai balkon Galeri Apollo, kemudian melubangi jendela dan memecahkan etalase yang menyimpan koleksi perhiasan.
Dalam waktu sekitar enam hingga tujuh menit, mereka berhasil membawa kabur delapan perhiasan bersejarah milik keluarga kerajaan Perancis dari abad ke-19.
Total nilai barang yang dicuri diperkirakan mencapai 88 juta euro atau setara dengan Rp1,7 triliun.
Setelah menjalankan aksinya, para pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Peristiwa ini memicu kemarahan publik dan sejumlah anggota parlemen menyebutnya sebagai aib nasional.
Insiden tersebut juga menyoroti lemahnya sistem keamanan di Museum Louvre, salah satu institusi budaya paling bergengsi di dunia.
Beberapa pejabat Louvre sebelumnya telah memperingatkan tentang minimnya investasi untuk peningkatan sistem keamanan di area museum.
Media lokal mengungkapkan bahwa sepertiga dari area Galeri Apollo, tempat perhiasan dicuri, tidak dilengkapi dengan kamera pengawas.
Kondisi ini memperkuat kritik terhadap manajemen keamanan museum yang dinilai lalai dalam melindungi aset budaya bernilai tinggi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
